Jumat, 19 November 2010

Pertama Kali Rossi Tunggang Ducati



Valentino Rossi menunggang Ducati untuk kali pertama pada sesi uji coba di Valencia, Selasa (9/11/2010). Mengenakan jaket hitam-kuning dan helm yang dengan logo '?' (tanda tanya) di atasnya, dia membesut motor berwarna hitam dengan nomor "keramat" 46 yang tertulis dengan warna kuning.

Juara dunia tujuh kali kelas primer ini harus menunggu sampai pukul 12.20 waktu setempat untuk bisa mencoba lintasan. Sebelumnya, latihan ini terpaksa ditunda karena kondisi lintasan yang buruk akibat hujan deras.

Rossi mengawali kariernya di arena MotoGP bersama tim Honda dari 2000-2003. Setelah itu, "The Doctor" menyeberang ke Yamaha dan membelanya selama tujuh musim pada 2004-2010.
Sebelum tes ini, Rossi dan Ducati sempat menyimpan tanda tanya besar seputar kesempatan untuk melakukan tes perdana di Valencia. Pasalnya, Yamaha bersikeras untuk tetap "mengikat" Rossi sampai akhir 2010.


Namun, menjelang GP Australia pada pertengahan Oktober lalu, Yamaha akhirnya memberikan kepastian melepas Rossi. Alhasil, pebalap berusia 31 tahun ini pun bisa mencoba motor Italia tersebut. Share


Share

Rossi Butuh Adaptasi Dengan Ducati



Ujicoba Valentino Rossi di sirkuit Ricardo Tomo sejauh berjalan ini tidak sesuai rencana. Kepala mekanik Jeremy Burgess tidak panik dengan torehan tersebut.

Dalam dua kali sesi ujicoba itu, Rossi terlihat masih belum menemukan bentuk terbaiknya. Namun, tidak semata faktor teknis, The Doctor yang belum sepenuhnya pulih dari cedera bahu jelas mempengaruhi hasil latihan kali ini. Karena itu, Burgess meminta agar semua kalangan memaklumi kondisi tersebut.

“Tidak ada alasan untuk panik,” komentar Burgess melihat juara dunia tujuh kali itu masih nampak kesulitan mengendalikan Ducati GP10. “Semuanya baru bagi Rossi. Sama seperti saya yang butuh adaptasi.”

Terlebih, Burgess sendiri mengakui dirinya masih mempelajari seluk-beluk motor pabrikan dari Italia itu, setelah lama menangani motor asal Jepang seperti Yamaha dan Honda.

“Kami semua belum sepenuhnya menguasai Ducati, yang sangat berbeda dengan motor Jepang. Karena itu, kami harus mencari metode yang tepat saat bekerja nanti,” kata Burgess dilansir autosport, Rabu (17/11/2010).

“Reaksi mesin Ducati pun berbeda. Jadi, kami butuh waktu serta ketenangan untuk mengatasi persoalan ini,” ujar Burgess yang belum menemukan settingan yang tepat untuk motor Rossi.

Dia melanjutkan: “Bertahun-tahun mempelajari mesin Jepang dan tujuh musim memegang Yamaha, saya kira, terdapat kultur budaya yang berbeda di antara mesin Jepang dan Italia.”

Kendati demikian, Burgess optimistis Rossi kembali yang tercepat lagi. “Semua pembelap selalu senang bila mencatatkan waktu tercepat, di setiap latihan. Saya rasa, Rossi bisa segera kembali ke jalur yang benar dan segera memahami motornya sendiri.”
Share


Share

Lorenzo: Saatnya Santai & Nikmati Kemenangan



Juara baru MotoGP Jorge Lorenzo telah menjajal prototype terbaru YZR-M1 yang akan menjadi tunggangannya di musim 2011. Usai melakoni sesi tes di Valencia, kini pembalap FIAT Yamaha mengaku ingin beristirahat dan menikmati kemenangannya.

Lorenzo tampil impresif sepanjang musim ini. Terlepas dari keberhasilannya dicibir sejumlah kalangan yang menyebutnya meraih gelar juara karena faktor keberuntungan (Valentino Rossi & Dani Pedrosa mengalami cedera), pembalap Spanyol sukses menutup musim dengan brilian.

Lorenzo mencatatkan sembilan kemenangan dan 16 kali naik podium dari 18 seri. Gelar juara dunia pertamanya pun kian spesial lantaran Lorenzo berhasil memecahkan rekor Rossi dengan mencatatkan rekor baru soal pengumpulan poin terbanyak di pentas MotoGP dengan raihan 383 poin.

Usai melakoni seri terakhir di Valencia dengan menyabet podium pertama, Lorenzo melanjutkan kegemilangannya dengan menjadi yang tercepat pada sesi latihan bebas dimana setiap pembalap menggunakan motor baru yang akan digunakannya musim depan. Di sesi pertama, Selasa lalu, Lorenzo berhasil menyisihkan juara dunia sembilan kali The Doctor yang menunggangi Ducati dan juara dunia 2007 Casey Stoner bersama Repsol Honda.

Namun, pada sesi latihan kedua atau terakhir, Rabu kemarin, pembalap 23 tahun ini harus mengakui keunggulan Stoner yang tampil sebagai yang tercepat. Lorenzo sendiri berhasil menempati posisi kedua. Secara keseluruhan, Lorenzo masih tampil sebagai yang yang terbaik di sesi tes tersebut dengan mencatatkan waktu total terbaik, yakni 1:32.012 detik.

Kini, usai melakoni tes bebas tersebut, semua pembalap akan menjalani masa liburan sekira tiga bulan, sebelum melakoni sesi tes resm pada Februari, tahun depan di Malaysia.

“Kami sudah mengkonfirmasi settingan yang kami gunakan kemarin (sesi latihan terakhir), dan memberikan Yamaha data yang cukup bagus untuk mereka kembangkan sepanjang musim dingin. Saya sangat bahagia dengan hasil tes yang kami jalani,” tutur Lorenzo.
“Saya cukup lelah, dan sekarang saya ingin bersantai sejenak dan beristirahat, menikmati kemenangan untuk kemudian kembali siap bertarung kembali di musim depan,” tutur mantan juara dunia 250cc ini.
Share


Share

Lorenzo: Yamaha Siap Kalahkan Rossi



Madrid - Jorge Lorenzo sudah menebarkan ancaman pada Valentino Rossi. Lorenzo menegaskan kepindahan Rossi ke Ducati akan menjadi motivasi besar baginya dan Yamaha mengalahkan rekan setimnya itu di 2011.

Musim depan, Rossi sudah tidak akan lagi membela Yamaha setelah meneken kontrak dua tahun dengan Ducati. Lorenzo pun sudah tidak sabar untuk menunjukkan bahwa dia mampu mengalahkan tujuh kali juara dunia kelas Primer ini.

"Musim depan balapan akan sangat menarik. Yamaha akan melakukan semaksimal mungkin mengalahkan dia (Rossi), kecepatan lebih dan juga tenaga mesin akan dibutuhkan namun kami akan berkerja lebih keras dari sebelumnya," kata Lorenzo seperti dilansir Auto Sport.

Lorenzo mengakui betapa sulitnya hubungannya dengan Rossi dengan dinding pemisah di garasi Yamaha. "Saya tidak suka tembok itu. Saya berharap lebih dari Rossi dari sisi manusia, daripada pertukaran pertukaran informasi teknis yang lebih besar," kata pembalap Spanyol itu.

Namun Lorenzo menegaskan bahwa dia telah belajar banyak dari pembalap Italia itu. Pimpinan klasemen MotoGP ini pun menegaskan bahwa dia tidak terlalu takut bersaing dengan Rossi. "Saya tak pernah merasa gugup tentang ide menghadapi Rossi," tukasnya.

"Saya tahu, saya harus belajar, memperbaikinya dan bekerja keras. Saya telah menonton balapan di tv sejak saya berusia 10 tahun dan belajar sesuatu dari pembalap di setiap kelas. Dari Valentino, saya telah belajar bagaimana mengelola balapan di dalam dan luar trek lebih baik," ujarnya. Share


Share

Pertahankan Dinding Pemisah, Yamaha?



Dalam tiga musim terakhir, Yamaha membangun tembok pembatas di antara dua rider-nya. Hasilnya positif. Apakah strategi serupa bakal dipakai musim depan?

Dengan adanya dinding pemisah, maka boleh dikatakan bahwa dua pembalap Yamaha bekerja sendiri-sendiri. Masing-masing memiliki kru sendiri dan berhak untuk mengembangkan sendiri.

Dinding pemisah memberikan hasil baik bagi Yamaha. Tiga tahun berturut-turut, pabrikan asal Jepang ini berhasil meraih juara konstruktor. Dikutip dari situs resmi MotoGP, mereka menjadi tim pertama di ajang MotoGP yang menyabet hattrick gelar konstruktor.

Meski memberikan hasil baik, namun dinding pemisah tidak jarang mendatangkan complain dari pembalapnya. "Saya tidak suka tembok itu. Saya berharap lebih dari Rossi dari sisi manusia, daripada pertukaran pertukaran informasi teknis yang lebih besar," kata Jorge Lorenzo Agustus silam.

Musim depan, formasi pembalap Yamaha berganti. Mereka akan tampil dengan duet Lorenzo-Ben Spies.

Apakah strategi dinding pemisah kembali dipakai? "Kami menggunakan strategi tersebut selama tiga musim terakhir dan kami memenangi segalanya, jadi menurut saya pribadi tidak ada hal negatif dengan strategi itu," ujar bos Yamaha Lin Jarvis dilansir Motorcycle News.

"Dinding pemisah memungkinan pembalap dan mekanik untuk fokus dengan pekerjaannya dan sungguh penting bagi individu pembalap. Mungkin (musim depan) kami tetap memasang partisi pemisah itu," tuntas Jarvis.

Kebijakan dinding pemisah mulai digunakan Yamaha tahun 2008 untuk menjaga agar tidak ada kebocoran data antara Michelin dan Bridgestone. Ketika itu duo Yamaha Rossi dan Lorenzo menggunakan ban yang berbeda.

Di tahun 2009 ketika MotoGP menetapkan pemasok tunggal, The Doctor meminta agar dinding pemisah itu tetap diberlakukan dan itu berlangsung hingga musim ini. Share


Share

Operasi Sukses, Rossi Istirahat 90 Hari



Valentino Rossi sukses menjalani operasi pada bahu-nya. Selanjutnya pembalap Ducati ini harus beristirahat selama 90 hari untuk menjalani masa pemulihan.

Dilansir dari situs resmi MotoGP, Rossi menjalani operasi bahu pada hari Minggu (14/11/2010) malam WIB di rumah sakit Cervesi di Cattolica. Operasi tersebut memakan waktu selama kurang lebih dua jam.

"Kondisi bahu Rossi sangat kritis: Valentino harus menjalani balapan dengan berat akibat cedera ini," demikian keterangan dari tim dokter yang menangani VR46.

Rossi mengalami cedera pada tulang rawan dan pada sendi bagian bahu-nya usai kecelakaan saat latihan motokros beberapa bulan yang lalu. Fokus dalam operasi ini berada pada supraspinatus tendon dan glenoid ligamen.

"Operasi berjalan dengan baik tanpa ada masalah komplikasi. Untuk rehabilitasi, pada umumnya dibutuhkan waktu 90 hari untuk pemulihan cedera semacam ini. Kami akan melakukan yang terbaik demi memenuhi keinginan pembalap yang bersangkutan."

Rossi sendiri menjalani sisa musim MotoGP 2010 dengan menanggung cedera. Awal Oktober silam eks pembalap Honda dan Yamaha itu mengatakan bahwa dirinya baru naik meja bedah setelah kompetisi berakhir. Share


Share

Spies Suka Dinding Pemisah di Yamaha



Dinding pemisah antara dua pembalapnya masih akan dipergunakan Fiat Yamaha musim depan. Ben Spies yang jadi "anak baru" takkan kagok karena sudah tidak asing dengan dinding tersebut.

Dalam beberapa musim terakhir, Yamaha sudah menggunakan dinding pemisah antara Lorenzo dengan Valentino Rossi. Hasilnya positif sehingga strategi serupa akan digunakan musim depan untuk Lorenzo dan Spies.

Spies sendiri pada dasarnya tidak asing dengan strategi semacam itu. Saat masih bergabung di Tech 3 Yamaha, dinding serupa pun memisahkannya dengan Colin Edwards.

Maka dari itu, Spies pun takkan kagok menemui dinding pemisah yang akan ia hadapi di Fiat Yamaha, saat dirinya membela tim itu pada musim depan.

"Aku suka dindingnya. Itu membantu tim fokus dan ini lebih baik untuk konsentrasiku. Yang terpenting antara Jorge denganku adalah kami membagi data. Aku bisa melihat datanya dan dia bisa melihat dataku kapan saja," terang Spies di Superbikeplanet.

"Tembok itu bagus jika, misalnya, rekanmu crash dan krunya butuh membangun ulang motor. Maka mekanikku dan diriku sendiri pun jadi tidak buyar konsentrasinya," lanjut Spies.

Hubungan Spies dengan Lorenzo sendiri saat ini terlihat cukup harmonis. Kedunya bahkan dinilai lebih akur ketimbang saat Lorenzo memiliki Rossi sebagai rekan beberapa musim terakhir.

Dinding pemisah yang ada di Yamaha itu mulai diberlakukan pada tahun 2008 untuk menjaga tidak ada kebocoran data antara Michelin dan Bridgestone. Ketika itu Rossi dan Lorenzo menggunakan ban yang berbeda.

Saat MotoGP menetapkan pemasok tunggal di tahun 2009, Rossi meminta agar dinding pemisah itu tetap diberlakukan. Dinding tersebut kini akan tetap berdiri bahkan setelah Rossi pergi ke Ducati. Share


Share

Incar MotoGP, Abu Dhabi Siap Benahi Yas Marina



Abu Dhabi - Di tengah-tengah usaha membuat Abu Dhabi masuk kalender MotoGP, Sirkuit Yas Marina yang akan jadi tempat gelaran malah dikritik. Demi mencapai tujuan, pihak penyelenggara pun siap membenahi lintasan.

Setelah dua musim terakhir menjadi tempat adu cepat 'Jet Darat', sirkuit Yas Marina semakin serius berniat jadi tuan rumah gelaran MotoGP.

GP Abu Dhabi sendiri mulai masuk kalender balapan F1 sedari musim 2009. Selain F1, sirkuit tersebut juga menjadi tempat berlangsungnya balapan V8 Supercar dan juga World GT1. Belum cukup, kini balapan MotoGP juga diincar.

"Kami sedang bicara dengan MotoGP karena kami berharap kami bisa masuk ke dalam musim balapan," tukas bos sirkuit Richard Cregan kepada Autosport.

Selama dua musim terakhir, F1 digelar pada bulan November. Untuk MotoGP Abu Dhabi, pihak sirkuit sebaliknya berniat menempatkan balapan di awal musim.

"Musim kami dimulai dari saat ini sampai April, jadi kami harap MotoGP bisa digelar pada bulan Maret, berdekatan dengan Qatar. Kami akan memiliki F1 di akhir musim lalu MotoGP."

"Mereka sudah setuju untuk tidak berkeberatan dengan adanya balapan kedua di wilayah tersebut. Kami sudah berhubungan dengan MotoGP dan Qatar perihal itu," papar Cregan.

Sialnya, Yas Marina malah baru mendapat kritikan dari bos tim F1 McLaren Martin Whitmarsh, yang menilai rancangan lintasan tersebut kurang oke karena tidak memberikan ruang cukup untuk menyalip lawan.

"Tempat ini punya fasilitas bagus dan aspek penunjang lainnya, tapi seperti yang kami lihat di GP2 dan juga F1, nyaris mustahil untuk melakukan overtake di sini," keluh Whitmarsh kepada The Guardian.

Mendengar kritikan tersebut, Cregan pun cepat tanggap. Sebagai jawaban, ia menegaskan siap melakukan penyesuaian rancangan lintasan di masa depan.

"Kami sudah menambah ruang di bagian keluar turn eight dan kami kini tengah mempelajari berbagai elemen yang bisa kami benahi," tukasnya kepada Auto Hebdo. Share


Share

Peringatan Pedrosa untuk Stoner



Casey Stoner mencatatkan hasil bagus dalam tes bersama Honda pekan lalu. Tapi Dani Pedrosa  mewanti-wanti rekan barunya itu agar jangan terbuai karena Honda masih belum oke benar di sektor mesin.

Musim depan Stoner akan membela Honda, setelah sebelumnya berkiprah di bawah panji Ducati. Pembalap Australia itu pun telah melakukan ujicoba bersama tim barunya setelah balapan terakhir di Valencia tempo hari.

Meski demikian, Pedrosa langsung memberikan peringatan kepada Stoner kalau Honda masih perlu pembenahan besar dalam aspek mesin. Pedrosa sendiri masih frustrasi dengan mesin Honda yang ia sebut masih sulit ditangani.

"Aku tak tahu bagaimana dengan Ducati, tapi dibandingkan dengan Yamaha kami masih terlalu agresif saat menaikkan dan menurunkan kecepatan," papar Pedrosa di MCN.

"Motor kami banyak bergerak karena mesin dan kami masih harus membenahi itu. Pengalaman Casey bersama Honda masih minim, ia belum menggunakannya untuk membalap agar bisa dibandingkan dengan Ducati," lanjutnya.

Pedrosa yang sepanjang karirnya membela Honda juga menyebut kalau mesin baru telah ia coba di Valencia, kendati masalah masih saja tetap tersisa.

"Aku tahu betapa sulitnya menangani keluaran tenaga sepanjang balapan sedangkan ia hanya dalam waktu singkat. Aku sudah mencoba mesin baru di Valencia tapi itu masih saja terlalu agresif dalam hal tenaga keluarannya," keluh Pedrosa. Share


Share

Rossi Bisa Tampil di Tes Sepang



Valentino Rossi telah menjalani operasi bahunya. Namun salah satu spesialis yang menangani Rossi yakin pembalap Italia itu akan fit pada waktunya guna melakukan tes MotoGP di Malaysia.

Rossi telah memulai masa rehabilitasi setelah menjalani operasi pada bahunya di rumah sakit Cervesi di Cattolica, Minggu (14/11/2010) malam WIB. Waktu normal penyembuhannya memerlukan waktu selama 90 hari.

Sedangkan tes resmi MotoGP akan dilakukan di Sepang pada 1 Februari 2010. Itu Rossi butuh waktu yang lebih cepat untuk dapat pulih karena jaraknya 79 hari dari jadwal tes resmi MotoGP.

Meski demikian, Doctor Alessandro Castagna yang menangani operasi Rossi, mengungkapkan bahwa pembalap Ducati ini punya peluang untuk mengikuti tes di Malaysia pada awal Februari nanti.

"Biasanya butuh waktu 90 hari dan dia hanya memiliki waktu 79 hari hingga tes pertama. Saya yakin jika semua berjalan mulus dan tak ada komplikasi dia siap untuk itu," ungkap Dr Castagna seperti dilansir situs resmi MotoGP.

"Fase peradangan (segera setelah operasi) biasanya berlangsung selama tiga hingga lima hari. Tahap kedua biasanya sebulan, sebulan setengah atau dua bulan selama di kapiler membantu produksi sel dalam proses penyembuhan," ujarnya.

Rossi mengalami cedera yang ia dapat saat tengah ber-Motokros sekitar bulan April. Namun cedera yang dialami Rossi sendiri ternyata lebih parah dari dugaan dan harus menjalani operasi guna memulihkan cederanya. Share


Share

Spies Jadikan Lorenzo Mentor



Hubungan dua pembalap Yamaha di musim 2011 mungkin bakal lebih harmonis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ben Spies menyatakan kalau dia bersedia berguru pada sang juara dunia, Jorge Lorenzo.

Sejak kedatangan Jorge Lorenzo, persaingan antarpembalap terjadi di tim Fiat Yamaha. Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi terlibat perang dingin di dalam dan luar lintasan.

Mulai musim depan, kondisi tim tersebut mungkin bisa lebih kondusif. Spies yang berstatus pendatang baru di tim asal Jepang tersebut menyebut dirinya tak ragu untuk belajar dari "seniornya" yang lebih muda tiga tahun itu.

"Itu sesuatu yang yang sangat saya nantikan karena saya suka belajar darinya (Lorenzo). Dia jelas sendirian berada di depan sekarang, dan ada beberapa area yang saya lihat sepanjang musim ini ingin tetap saya pertahankan, dan mengembangkannya di sisi yang lain," sahut Lorenzo di Autosport.

"Dan ada beberapa hal yang bisa dia lakukan dengan sangat baik dan Anda tak ingin hanya ingin menirunya, tapi Anda ingin menyatukannya dengan apa yang Anda miliki. Sebagai pembalap saya butuh mengembangkan diri, saya tahu itu. Dan kami akan berusaha melakukan itu dengan membandingkannya dengan apa yang dimiliki Jorge," sambung pembalap asal Amerika Serikat itu.

Spies menuntaskan musim balap 2010 dengan duduk di posisi enam klasemen setelah mengumpulkan 176 poin. Prestasi terbaik mantan juara dunia Superbike itu adalah menjadi runner up di MotoGP Indianapolis. Share


Share

 
Powered by Blogger